Jendela kamarku dihempas angin
dingin datang menampar,
terjaga,tak kunjung kembali tidur
gelisah,
mataku genit menatap langit langit
duduk,
ku intip pepohonan yang menari-nari
jalanan basah,
purnama angkuh,
ini sunyi kembali mengukir senyummu
lembar lembar lusuh kembali utuh
ah ..
"menghapus gambarmu dari ingatan pun sia-sia
belaka sebab setiap ruas jalan dan jengkal ruang kota ini telanjur
menyimpan jejakmu"
(sepertinya malam ini saya merindukan seseorang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar