TUGAS UJIAN AKHIR
SEMESTER
Folklore di daerah Maninjau
“Cerita Rakyat Bujang Sambilan”
OLEH KELOMPOK III
ATLYDIA ATRIPA (
1110742001 )
YOGI S MEMED ( 1110742013 )
HARIS SEPTIAN ( 1110742015 )
SEPRI SYAM ( 1110742016 )
FARI NANDA PUTRI ( 1110742022 )
YOGI S MEMED ( 1110742013 )
HARIS SEPTIAN ( 1110742015 )
SEPRI SYAM ( 1110742016 )
FARI NANDA PUTRI ( 1110742022 )
PRODI SASTRA MINANGKABAU
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
ANDALAS
PADANG
2013
Puji
syukur kita ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita
sehingga penulis
berhasil menyelesaikan Laporan penelitian ini
pada waktu dan tanggal yang ditentukan
yang berjudul “FOLKLORE MANINJAU”. Makalah ini berisikan tentang folklore
yang ada di Maninjau yang terdapat di Maninjau. Laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang beberapa folklore rakyat yang ada di
maninjau.
Penulis sadar akan kekurangan-kekurangan dalam menulis makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Folklore merupakan suatu ilmu disiplin atau cabang ilmu pengentahuan
yang berdiri sendiri di Indonesia. Kata folklore berasal dari kata folk dan
lore, folk artinya sama dengan kolektif (collectivity). Menurut Alan dudes, folk adalah sekelompok
oaring yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, budaya, sehingga dapat
dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Sedangkan lore adalah tradisi folk,
yaitu bagian kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau
melalui atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat
pembantu pengingat.
Danau
Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, kabupaten agam,
Provinsi Sumatera Barat, Indonesia yang memilki banyak folklor. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer
sebelah utara kota Padang, ibu kota Sumatera Barat. 36 kilometer dari
BukitTinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibu kota kabupaten Agam.
Batas – batas wilayah kanagarian Sungai
Batang Maninjau adalah sebagai berikut :
-
Utara : Danau Maninjau dan
Batang Maninjau
-
Timur : Kecamatan Matur
-
Selatan : Nagari Tanjung Sani
-
Barat : Danau Maninjau
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di
ketinggian 461,50 meter di atas permuakaan
laut. Danau maninjau menyerupai kuapi besar yang berisi air. Di sekelilingnya
terdapat perbukitan berlereng yang ditumbuhi pohon-pohon besar yang menjadi
kawasan penyangga. Di Maninjau itu terdapat banyak sekali sejarah yang ada
didalamnya seperti adanya sebuah kepercayaan , makanan tradisional, tradisi,
upacara, kepercayaan rakyat dll.
Rumusan Masalah
- Sejarah Danau Maninjau
- Folklore yang ada di Danau Maninjau
Tujuan Penulisan Makalah
- Mengetahui sejarah danau Maninjau
- Mengetahui folklore yang ada di Danau Maninajau
BAB II
PEMBAHASAN
Cerita rakyat adalah suatu golongan cerita yang hidup dan berkembang secara turun-temurun daru suatu generasi ke generasi selanjutnya. Dikatakan sebagai cerita rakyat karena cerita itu hidup dan berkembang di kalangan masyarakat dan semua lapisan masyarakat mengenal ceritanya (Djamaris, 1993: 15).
Dengan hadirnya cerita rakyat sebagai sastra tradisional pada setiap suku, maka kita dapat mengetahui mengenai sendi-sendi kehidupan secara lebih mendalam terhadap suatu kelompok masyarakat. Dalam kedudukannya di tengah masyarakat, cerita rakyat dapat bermanfaat sebagai sarana untuk mengetahui asal-usul nenek moyang, sebagai jasa atau teladan kehidupan para pendahulu kita, sebagai hubungan kekerabatan, sebagai sarana pengetahuan asal mula tempat, adat-istiadat dan sejarah benda pusaka.
§
§
Fungsi cerita rakyat Bujang Sambilan
Cerita rakyat bujang sambilan ini tidak hanya berfungsi untuk menghibur tetapi turut mempunyai fungsi sosial yang lain. Berdasarkan analisis kandungan ke atas sejumlah cerita rakyat mengenai bujang sambilan, mengupas bagaimana cerita rakyat boleh menjadi salah satu elemen yang menyumbang kepada pembentukan identiti orang maninjau. Hasil analisis mendapati bahwa cerita rakyat mengenai bujang sambilan berakar umbi daripada beberapa sumber, yaitu daripada masyarakat Maninjau, catatan kolonial Belanda, dan kelompok etnik lain. Sebahagian cerita rakyat itu tidak hanya mengandungi stereotaip tetapi juga menjadi modal identiti kepada orang maninjau.
Cerita rakyat yang datangnya daripada orang Maninjau itu sendiri yang terdapat di dalam bentuk legenda menampilkan citra positif orang Maninjau. Manakala cerita rakyat yang berupa tafsiran orang lain terhadap orang Maninjau lebih menampilkan citra dan identiti negatif orang Maninjau. Seiring dengan perkembangan zaman, cerita rakyat yang dahulunya beredar secara lisan telah disebar-luaskan melalui proses migrasi dan media massa, seperti media cetak dan internet.
Sastra daerah yang berbentuk lisan maupun tulisan
merupakan cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Salah satu sastra daerah yang
perlu dilestarikan adalah cerita rakyat. Setiap wilayah tentunya mempunyai
cerita rakyat yang dituturkan secara lisan. Cerita rakyat yang pada mulanya
dilisankan selain berfungsi untuk menghibur, juga dapat memberikan pendidikan
moral. Namun, sekarang sudah digeser oleh berbagai bentuk hiburan yang lebih
menarik dalam berbagai jenis siaran melalui televisi, radio, surat kabar, dan
lain sebagainya.
Sebelum media cetak dan media elektronik berkembang pesat seperti sekarang ini, cerita rakyat mendapat tempat yang baik di hati masyarakat pemiliknya. Cerita rakyat merupakan pencerminan dari kehidupan masyarakat pada saat itu, pola pikir dan hayalan yang menarik, sehingga masyarakat merasa tertarik dan memperoleh keteladanan moral. Adapun jenis ajaran moral mencakup seluruh persoalan hidup dan kehidupan.
Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan
manusia itu dapat dibedakan ke dalam persoalan
1. hubungan manusia dengan diri sendiri,
2. hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial
termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan
3. hubungan manusia dengan Tuhannya (Nurgiyantoro, 2000:324).
Hal itu dapat disinyalir bahwa cerita rakyat bujang sambilan mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam masyarakat pendukungnya. Cerita rakyat mengandung nilai luhur bangsa terutama nilai-nilai atau ajaran moral.
1. hubungan manusia dengan diri sendiri,
2. hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial
termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan
3. hubungan manusia dengan Tuhannya (Nurgiyantoro, 2000:324).
Hal itu dapat disinyalir bahwa cerita rakyat bujang sambilan mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam masyarakat pendukungnya. Cerita rakyat mengandung nilai luhur bangsa terutama nilai-nilai atau ajaran moral.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar