Welcome

Welcome to the world Blog:D
Untuk lebih mengenal pemiliknya silahkan follow ya !!!!

Sekian..
Terimakasih..

:)

Sabtu, 18 Mei 2013

"Bahasa Sastra Nusantara ( Bahasa Minangkabau)"



BAHASA SASTRA NUSANTARA
Laporan Bacaan mengenai Bahasa Daerah di Nusantara
“Topik : Bahasa Minangkabau”

Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang berupa system lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Menurut Harimurti Kridalaksana (1985:12) bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia. Fungsi bahasa itu sendiri selain sebagai sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, juga berfungsi sebagai :
o   Alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
o   Sebagai alat komunikasi.
o   Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
o   Sebagai alat kontrol Sosial.
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_daerah merupakan bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, apakah itu pada sebuah daerah kecil, Negara bagian federal ataupun propinsi atau daerah yang lebih luas lagi. Indonesia sendiri memiliki begitu banyak ragam bahasa daerah.
Salah satu contoh adalah bahasa Minangkabau. Bahasa Minangkabau atau Baso Minang merupakan salah satu anak cabang bahasa Austronesia. Bahasa Minangkabau sendiri merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu yang dituturkan oleh orang Minangkabau sebagai bahasa Ibu khususnya di Sumatera Barat (kecuali kp. Mentawai), bagian barat prov. Riau, dan Negeri Sembilan Malaysia.
      Bahasa Minangkabau tidak hanya dipakai sebagai simbol  orang Minang, tetapi juga mengajarkan kesantunan dalam berkomunikasi. Bahasa Minangkabau memiliki aturan dan tatakrama yang disebut sebagai kato. Secara sederhana kato dapat diartikan sebagai sebuah tata aturan dalam berkomunikasi antarsesama komunikator sewangsa yang dikenal dengan istilah tau jo nan ampek atau  kato nan ampek. Dalam berbahasa, orang  Minangkabau mempertimbangkan dengan siapa mereka bertutur. Ada empat kategori kesantunan yang dipakai dalam bahasa Minangkabau. Pertama, kato mandaki; tatakrama bertutur kepada orang yang lebih tua. Kedua, kato malereang;  tatakrama bertutur kepada orang yang disegani. Ketiga, kato mendata; tatakrama bertutur kepada teman sebaya. Keempat, kato manurun;  tatakrama bertutur kepada orang yang lebih muda. Pelestarian budaya tau jo nan ampek ini akan memberikan sumbangan positif terhadap pembangunan karakter di masa datang.
      Bahasa Minangkabau di anggap cukup aman dari kepunahan karena hingga saat ini masyarakat Minangkabau sendiri masih menggunakannya dalam berdialog sehari – hari. Penyebaran bahasa Minangkabau sendiri meliputi bekas kerajaan Pagaruyung.
      Bahasa Minangkabau sendiri beraneka ragam macam tuturnya. Antara daerah darek dan rantau berbeda cara penuturanya. Selain itu dialek bahasa Minangkabau juga dituturkan oleh sebagian penduduk di sepanjang pesisir barat pulau Sumatera mulai dari Mandailing Natal, Sibolga, Barus di Sumatera Utara, kemudian berlanjut ke Singkil, Simeulue, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya dan Meulaboh di Aceh. Di Aceh dialek bahasa Minang ini disebut dengan bahasa Jamee, sedangkan yang di Mandailing Natal, Sibolga dan Barus disebut bahasa Pesisir.
Sebagai contoh, berikut ini adalah perbandingan perbedaan antara beberapa dialek bahasa Minangkabau        :





Bahasa Indonesia/ Bahasa Melayu
Apa katanya kepadamu?
Bahasa Minangkabau "baku"
A keceknyo jo kau?
Mandahiling Kuti Anyie
Apo kecek o kö gau?
Padang Panjang
Apo keceknyo ka kau?
Pariaman
A kato e bakeh kau?
Ludai
A kecek o ka rau?
Sungai Batang
Ea janyo ke kau?
Kurai
A jano kale gau?
Kuranji
Apo kecek e ka kau?
Salimpaung Batusangkar
Poh ceknyoh kah khau duh?
Rao-Rao Batusangkar
Aa keceknyo ka awu tu?
Banyak orang berpendapat nahwasanya Bahasa Minangkabau merupakan bahasa yang serumpun dengan bahasa Melayu maupun bahasa Indonesia. Marah Roesli sendiri mengungapkan dalam sebuah buku Peladjaran Bahasa Minangkabau umumnya perbedaan antara bahasa Minangkabau dan bahasa Indonesia adalah pada perbedaan lafal, selain perbedaan beberapa kata.

Akhiran
Menjadi
Contoh
a
o
nama—namo, kuda—kudo, cara—caro
al dan ar
a
jual—jua, kabar—kaba, kapal—kapa
as
eh
batas—bateh, alas—aleh, balas—baleh
at
ek atau aik
dapat—dapek, kawat—kawek, surat—surek
ih
iah
kasih—kasiah, putih—putiah, pilih—piliah
ing
iang
kucing—kuciang, saling—saliang, gading—gadiang
ir
ia atau ie
air—aia, pasir—pasia, lahir—lahia
is
ih
baris—barih, manis—manih, alis—alih
it
ik
sakit—sakik, kulit—kulik, jahit—jahik
uh
uah
bunuh—bunuah, tujuh—tujuah, patuh—patuah
uk
uak
untuk—untuak, buruk—buruak, busuk—busuak
ung
uang
langsung—langsuang, hidung—hiduang, untung—untuang
ur
ua
cukur—cukua, kasur—kasua, angsur—ansua
us
uih
putus—putuih, halus—haluih, bungkus—bungkuih
ut
uik
rumput—rumpuik, ikut—ikuik, takut—takuik

*Kesimpulan
      Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah di Nusantara. Penutur Bahasa Minangkabau tersebar di wilayah Pulau Sumatera hingga Negeri Sembilan Malaysia.


Sumber :
Navis, A.A. 1984. Alam Terkembang jadi Guru. Jakarta: PT Grafiti Pers.
Oktavianus dan Ike Ravita. 2010. “Kesantunan dalam Bahasa Minangkabau”. (online),
http://www.lp unand.ac.id/portal penelitian. Diakses 10 Mei 2013.

           







Tidak ada komentar:

Posting Komentar