Ini keindahan "batinku"
Aku duduk pada bebatuan,bersandar pada nafas-nafas rindu
Begitu banyak kenangan yang hinggap pada karang-karang ini
Ku biarkan angin menyentuh kulitku
Mengipas helai-helai rambut
Mendengarkan bahasa bahasa hati
Dan kepedihan yang ta'pernah di utarakan
Kau begitu bersahaja
Di bawah kaki sang penguasa senja
Dengan senyum hangat yang masih jelas ku ingat
Kau masih menyimpan banyak kehangatan
Dalam peluk dan juga tatap
Namun sayang...
Namun sayang...
Kecewa ini tak pernah sempat kau baca
Kau benar-benar membawaku tenggelam dalam lautan rindu
Memaksaku berlayar sendiri,bernahkodakan pedih
Menyimpan hitungan rindu yang ta'terjumlah
**
Semoga kau menyadari kepedihan yg ta'pernah terucap
dari cinta yang hancur (151108)
kakak, puisinya for someone in the past ya?
BalasHapushmm...
BalasHapuskeliatanya de' ???
:D